A Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya 1. Kewajiban Menuntut Ilmu Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Banyak sekali ayat al-Qur [ān atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-lakii maupun perempuan.
Pada postingan artikel kali ini akan memberikan materi tentang Nikmatnya Mencari Ilmu dan Berbagi Pengetahuan yang merupakan materi dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI Kelas 10 Semester 2 A. Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya 1. Kewajiban Menuntut Ilmu Mencari ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Banyak sekali ayat al-Qur’ān atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-lakii maupun perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau belajar. “Bacalah dengan menyebut nama Tu-hanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” al-Alaq/961-5 Kewajiban mencari ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia karena jenis kelaminnya. Walau memang ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya yang membedakan lak-laki dengan perempuan. Akan tetapi, dalam mencari ilmu semua memiliki kewajiban dan hak yang sama antara laki-laki dengan perempuan. Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di muka bumi dan sebagai hamba abid. Untuk menjadi khalifah yang sukses, maka sudah barang tentu membutuhkan ilmu pengetahuan yang memadai. Bagaimana mungkin seseorang dapat mengelola dan merekayasa kehidupan di bumi ini tanpa bekal ilmu pengetahuan. Demikian pula sebagai hamba, untuk mencapai tingkat keyakinan keimanan tertinggi kepada Allah Swt. dan makhluk-makhluk-Nya yang gaib dibutuhkan ilmu pengetahuan yang luas. Mencariilmu juga tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Mengenai jarak, ada ungkapan yang menyatakan bahwa tuntutlah ilmu walau hingga ke negeri Cina. Demikian pula dalam hal waktu, Islam mengajarkan bahwa mencari ilmu iltu dimulai sejak buaian hingga liang lahad. 2. Hukum Menuntut Ilmu Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia, baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Untuk ilmu yang tidak bermanfaat, haram dan berdosa bagi orang yang mempelajarinya, baik sukses maupun gagal. Adapun ilmu yang bermanfaat, maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi atas dua bagian, yaitu fadu kifayah dan fardu ain. a. Fardu Kifayah Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir, seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya. b. Fardu Ain Hukum mencari ilmu menjadi faru ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya. 3. Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu Orang-orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya diberikan keutamaan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Di antara keutamaan-keutamaan orang yang menuntut ilmu dan yang mengajarkannya adalah a. Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” al-Mujadillah/5811 b. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” ad-Dailami c. Merupakan sedekah yangg paling utama Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” Ibnu Majah d. Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” ad-Dailami e. Lebih utama dari śalat seribu raka’at Dari Abu ªarr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba ªarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada śalat sunnah seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat.” Ibnu Majah f. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah. Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” ad-Dailami g. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul si suatu rumah dari rumah-rumah masjid Allah Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” Muslim dan Ahmad Baca Juga Sejarah Perjuangan Dakwah Rasulullah di Madinah B. Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Ilmu Pengetahuan at-Taubah/9122 a. Lafal Ayat dan Artinya وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ Artinya “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” c. Kandungan Ayat Dalam ayat ini, Allah Swt. menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat ke medan perang, bila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi bertekun menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam supaya ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif dan bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan. Orang-orang yang berjuang di bidang pengetahuan, oleh agama Islam disamakan nilainya dengan orang-orang yang berjuang di medan perang. Dalam hal ini Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda, Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama dibandingkan dengan darah syuhada”. Ibnu Najar Tugas umat Islam adalah untuk mempelajari agamanya, serta mengamalkannya dengan baik, kemudian menyampaikan pengetahuan agama itu kepada yang belum mengetahuinya. Tugas-tugas tersebut merupakan tugas umat dan tugas setiap pribadi muslim sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan masing-masing, karena Rasulullah saw. telah bersabda yang Artinya “Dari Abdullah bin Amru, sesungguhnya Nabi saw. bersabda; “Sampaikanlah olehmu apa-apa yang telah kamu peroleh dariku walaupun hanya satu ayat al-Qur’an”. Bukhari Apabila umat Islam telah memahami ajaran-ajaran agamanya, dan telah mengerti hukum halal dan haram, serta perintah dan larangan agama, tentulah mereka akan lebih dapat menjaga diri dari kesesatan dan kemaksiatan, dapat melaksanakan perintah agama dengan baik dan dapat menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian umat Islam menjadi umat yang baik, sejahtera dunia dan akhirat. Oleh karena ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut adalah untuk mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan bila ada orangorang Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri terhadap golongan yang belum menerima pengetahuan. C. Hadis tentang Mencari Ilmu 1. Hadits Keutamaan Mempelajari Al Qur’an خَـيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاآنَ وَعَلَّمَهُ Artinya ”Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”. HR. Bukhari 2. Hadits Kewajiban Mencari Ilmu طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ Artinya ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. HR. Ibnu Abdil Barr 3. Hadits Menginginkan Kebahagiaan Dunia-Akhirat Harus Wajib dengan Ilmu مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ Artinya ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. HR. Turmudzi D. Penerapan Perilaku Mulia Mencari Ilmu Menerapkan Perilaku Mulia Perilaku yang mencerminkan sikap memahami at-Taubah/9122, di antaranya tergambar dalam aktivitas-aktivitas sebagai berikut. 1. Jadilah orang yang berilmu pandai, sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim bisa mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Dan dengan demikian kebodohan yang ada dilingkungannya bisa terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang beradab dan memiliki wawasan yang luas. 2. Jika tidak bisa menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang-orang pandai. 3. Jika tidak bisa menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan ilmu pengetahun kita bisa mengambil hikmah dari apa yang kita dengar. 4. Jika menjadi pendengar juga masih tidak bisa, maka jadilah sebagai orang yang menyukai ilmu pengetahun, diantaranya dengan cara membantu dan memuliakan orang-orang yang berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan lain-lain. 5. Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika diantara kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka. Sekian rangkuman materi tentang Materi Nikmatnya Mencari Ilmu dan Berbagi Pengetahuan. Semoga materi dari ini dapat berguna bagi sobat. Terimakasih.
Artinya: "Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan". (HR. Ibnu Abdil Barr) 3. Hadits Menginginkan Kebahagiaan Dunia-Akhirat Harus Wajib dengan Ilmu مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Connection timed out Error code 522 2023-06-15 214906 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e04a308d0b89d • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Adabeberapa keutaman dalam menuntut ilmu, yaitu: Diberikan derajat yang tinggi oleh Allah Swt. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti. Merupakan sedekah yang paling utama. Lebih utama dari seorang ahli ibadah. Lebih utama dari salat seribu rakaat. Diberikan pahala seperti orang yang sedang berjihad. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat.

Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 214859 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e04b7998241c2 • Your IP • Performance & security by Cloudflare

Tag ringkasan materi menuntut ilmu kelas 10 Ilmu Adalah. Oleh

Nikmatnya Menuntut Ilmu dan Indahnya Berbagi PengetahuanA. Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya Agama Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting. Orang-orang yang memiliki pengetahuan Allah Swt. janjikan dengan derajatyang tinggi di sisi-Nya, apalagi di sisi manusia lainnya. Demikian pula Rasulullah saw. yang menganjurkan setiap umat Islam agar menuntut ilmu setinggi-tingginya. at-Taubah/9122 berisi perintah jihad itu tidak hanya dipahami dengan mengangkat senjata, tetapi memperdalam ilmu pengetahuan dan menyebarluaskannya juga termasuk kedalam jihad. Fungsi ilmu adalah untuk mencerdaskan umat. Tidak dibenarkan menuntut ilmu pengetahuan hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri. Pentingnya memperdalam ilmu pengetahuan, mengamalkannya dengan baik, dan menyebarluaskannya. Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau belajar. “Bacalah dengan menyebut nama Tu-hanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” al-Alaq/961-5 1. Hukum Menuntut Ilmu Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia, baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat, maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi atas dua bagian, yaitu fardu kifayah dan fardu ain. 1. Fardu Ain. Hukum mencari ilmu menjadi faru ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya. 2. Fardu Kifayah. Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir, seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya. 3. Haram, dimana hukumnya terlarang untuk dicari dan dipelajari, karena akan membawa pelakunya kepada kesesatan, kemaksiatan, bahkan kesyirikan kepada Allah Jalla wa Ala. Diantara ilmu yang termasuk dalam hukum ini adalah ilmu sihir. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Azza wa Jalla. 2. Orang yang Menuntut Ilmu 1. Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” al-Mujadillah/5811 2. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” ad-Dailami 3. Merupakan sedekah yangg paling utama Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” Ibnu Majah 4. Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” ad-Dailami 5. Lebih utama dari śalat seribu raka’at Dari Abu Zarr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba Zarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada śalat sunnah seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat.” Ibnu Majah 6. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah. Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” ad-Dailami 7. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah masjid Allah Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” Muslim dan Ahmad B. Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Ilmu Pengetahuan at-Taubah/9122 a. Lafal Ayat dan Artinya وَمَاكَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَآفَةً فَلَوْلاَ نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِنهُمْ طَآئِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ b. Hukum Tajwid Surat at-Tabah/9122 Lafal Hukum Tajwid وَمَا mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif كَانَ mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif الْمُؤْمِنُونَ idhar qomariyah karena ada alif lam diikuti mim, dan mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun لِيَنْفِرُوا ikfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu huruf fa' كَافَّةً mad lazim mustaqqal kilmi karena ada mad thobi'i bertemu huruf yang bertanda baca tasydid dalam satu kata فَلَوْ mad layyin karena ada wawu sukun yang didahului huruf dengan tanda baca fathah لَا mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif مِنْ كُلِّ ikfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu huruf kaf فِرْقَةٍ مِنْهُمْ idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu huruf mim, dan idhar halqi karena ada nun sukun bertemu huruf ha' مِنْهُمْ طَائِفَةٌ idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu huruf tho' طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا idghom bila ghunnah karena ada tanwin bertemu huruf lam فِي mad thobi'i karena ada ya' sukun didahului kasro الدِّينِ idhom syamsyiyah karena ada alif lam diikuti dal وَلِيُنْذِرُوا ihfa' haqiqi karena ada nun sukun bertemu dzal قَوْمَهُمْ mad layyin karena ada wawu sukun didahului fathah قَوْمَهُمْ إِذَا idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu alif إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu lam لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu ya' يَحْذَرُونَ mad arid lis sukun karena ada mad thobi'i sebelom waqof Artinya “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” c. Kandungan Ayat Dalam ayat ini, Allah swt. menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat ke medan perang, bila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi bertekun menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam supaya ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif dan bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan. Ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut adalah untuk mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan bila ada orangorang Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri terhadap golongan yang belum menerima pengetahuan C. Hadist tentang Mencari Ilmu dan Keutamaannya 1. Hadits tentang salah satu Fungsi ilmu Artinya ’Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu.” HR. Thabrani 2. Hadits tentang hukum menuntut ilmu رِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ طَلَبُ اْلعِلْمِ فَ Artinya Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”HR. Ibnu Abdil Bari 3. Kewajiban mencari ilmu itu tidak memandang batasan usia, melainkan seumur hidup. Sabda Nabi SAW Artinya “Carilah ilmu itu sejak dari ayunan sampai masuk ke liang lahat”HR. Muslim 4. Menuntut ilmu itu harus mau bersusah payah, karena ilmu itu harus dicari di mana saja, sekalipun sangat jauh tempatnya dan banyak rintangannya, seperti sabda Nabi SAW Artinya , “Carilah ilmu itu walau di negeri Cina”.HR. Abdul Bar 5. Etika menuntut ilmu Artinya ”Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” HR Tabrani D. Menerapkan Perilaku Mulia Perilaku yang mencerminkan sikap memahami at-Taubah/9122, di antaranya tergambar dalam aktivitas-aktivitas sebagai berikut. 1. Jadilah orang yang berilmu pandai, sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim bisa mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orangorang yang ada disekitarnya. Dan dengan demikian kebodohan yang ada dilingkungannya bisa terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang beradab dan memiliki wawasan yang luas. 2. Jika tidak bisa menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang-orang pandai. 3. Jika tidak bisa menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan ilmu pengetahun kita bisa mengambil hikmah dari apa yang kita dengar. 4. Jika menjadi pendengar juga masih tidak bisa, maka jadilah sebagai orang yang menyukai ilmu pengetahun, diantaranya dengan cara membantu dan memuliakan orang-orang yang berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan lain-lain. 5. Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika diantara kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka

Berikut contoh soal PAI kelas X Semester dua K13 dan kunci jawabannya, dimulai dari soal nomor 61 untuk siswa SMA/SMK/MA/MAK/Sederajat. 61. Kewajiban menuntut ilmu pengetahuan yang di tekankan di sisi Allah adalah dalam bidang . a. ilmu agama b. ilmu biologi c. ilmu sosial d. ilmu akhlak e. ilmu matematika Jawaban: a 62. Latihan 20 soal pilihan ganda Menuntut Ilmu - PAI SMA Kelas 10 dan kunci dari penggalan ayat At-Taubah9 122 “Liyatafaqqohuu fiddiin” adalah perintah …A. menyantuni kaum dhuafaB. melakukan amar makrufC. agar mereka mendalami ilmu agamaD. pergi ke medan perangE. memerangi kebodohan JawabanOrang yang berjuang di bidang ilmu pengetahuan dalam agama Islam disamakan dengan ….A. orang yang beribadahB. orang yang berdzikirC. orang yang belajarD. orang yang berjihad di medan perangE. orang yang berijtihad JawabanSalah satu amal anak Adam manusia yang tidak pernah putus, meskipun ia telah meninggal dunia adalah . . . .A. haji mabrurB. membaca Al-Qur’anC. ilmu yang bermanfaatD. shalat yang khusyuE. bersabar JawabanPara nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan….A. tanahB. hutangC. ilmuD. harta bendaE. kekuasaan JawabanPerintah untuk menuntut ilmu terdapat dala Al-Qur’an surah ….A. AT-Taubah, 9222B. AT-Taubah, 9122C. Al-Maidah, 5122D. Ali-Imran, 3122E. Al-Baqarah, 2122 JawabanOrang yang mencari ilmu akan di mudahkan jalannya menuju ….a. rumahb. istanac. jaland. sekolahe. surga JawabanBerikut yang termasuk cara menghargai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah…A. Menguasai teknologi untuk memperkaya diri sendiriB. Menerapkan teknologi untuk kemaslahatan manusiaC. Menyimpan ilmu pengetahuan untuk diri sendiriD. Membuat senjata pemusnahan massalE. Mengeksploitasi alam demi kepentingan manusia semata JawabanMaksud orang yang menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu sama dengan menuju jalan ke surga adalah…A. Allah Swt, memuliakan orang yang menuntut ilmuB. Orang yang menuntut ilmu jika mati akan masuk surga tanpa hisabC. Orang yang berilmu pasti menjadi orang yang kayaD. Orang yang menuntut ilmu itu pasti akan masuk surgaE. Orang yang menuntut ilmu akan mati dan masuk surga Jawabanperumpamaan ahli ilmu dengan ahli ibadah menurut hadits yang berasal dari kasir bin Qais yang diriwayatkan oleh Abu Daud adalah ibarat ….A. bulan purnama yang bersinar diantara bintang-bintangB. bintang-bintang yang bersinar mengelilingi bulanC. bulan dan bintang yang bertaburan di langitD. tata surya yang menghiasi angkasa rayaE. bulan yang mengalami purnama penuh Jawabanterjemahan dari penggalan hadits “alaa sairi al-kawaakib” adalah …A. pada malam purnamaB. bagaikan keutamaan bulanC. terhadap seluruh bintang-bintangD. keutamaan orang berilmuE. dibanding ahli ibadah JawabanAllah swt. akan mengangkat derajat yang lebih tinggi untuk orang-orang yang beriman dan ….A. berbudayaB. berilmuC. berbudi luhurD. bermartabatE. berwibawa JawabanBerikut ini yang tidak menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu, yaitu ….A. berjalan kaki meskipun sekolahnya jauhB. memanfaatkan waktu luang untuk belajarC. sekolah tanpa harus belajarD. belajar sampai larut malam bila akan ujianE. belajar meskipun tidak ada ujian JawabanPara murid akan meendapat ilmu yang bermanfaat apabila ….A. mengikuti semua perilaku gurunyaB. merasa takut pada gurunyaC. menghormati ilmu dn memuliakan gurunyaD. menghargai ilmuE. menaati semua perintah gurunya Jawabanmenurut At-taubah 9 122, apabila terjadi peperangan, maka tidak semua umat Islam wajib berperang, tetapi sebagian lagi wajib menuntut ilmu. karena menuntut ilmu dianggap ….. berperang di jalan lebih memiliki pamor daripadaB. lebih terhormat dibandingkanC. lebih mulia dibandingkanD. sama pentingnya denganE. lebih penting daripada JawabanIlmu yang bermanfaat adalah ilmu…A. Tentang ketuhananB. Yang banyak dipelajariC. Yang diamalkan dan disampaikan kepada orang lainD. EkonomiE. Metafisika JawabanBerikut yang tidak diwajibkan menuntut ilmu adalah…A. PerempuanB. Orang gilaC. remajaD. laki-lakiE. orang tua JawabanSelama seseorang menuntut ilmu, maka ia berada dalam ….A. jalan AllahB. ridha AllahC. murka AllahD. sisi AllahE. ampunan Allah JawabanAl-Qur’an Surah Al-Alaq ayat 1-5 berisi tentang ….A. perintah berpuasaB. perintah beramalC. perintah berusahaD. perintah membacaE. perintah shalat JawabanMenuntut ilmu hendaknya dengan niat ….A. mencari ridha AllahB. menambah pengetahuanC. mengejar kekuasaanD. mendapat kemuliaanE. mencari kesenangan JawabanHukum menuntut ilmu bagi seorang muslim adalah…A. wajibB. sunnahC. makruhD. haramE. mubah Jawaban Menuntutilmu bagi seorang muslim hukumnya. Dalam surah At Taubah ayat 122 menyatakan betapa pentingnya memperdalam ilmu dan menyebarluaskan informasi yang benar. Berikut yang tidak diwajibkan menuntut ilmu adalah. Tholabul ilmi faridhlotul alaa kulli muslimin menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim HR.
Rangkuman PAI Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya 1. Kewajiban menuntut ilmu Dalam Islam, menuntut ilmu hukumnya adalah wajib. Baik untuk laki – laki maupun perempuan. Perintah pertama yang diberikan kepada Nabi Muhammad juga adalah kita harus membaca atau belajar. . “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” al-Alaq/961-5 Islam tidak membedakan laki – laki maupun perempuan dalam hal menuntut ilmu. Semuanya memiliki kedudukan yang sama. Akan tetapi ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah Swt. dan Rasul-Nya yang membedakan lak-laki dengan perempuan. Laki – laki dan perempuan sama – sama sebagai khalifah dan hamba di bumi. Untuk menjadi khalifah pemimpin memerlukan ilmu pengetahuan yang luas dan memadai untuk mengelola apa yang diperintahnya dengan baik dan penuh tanggungjawab. Sama halnya dengan hamba, untuk mencapai kedudukan yang tinggi keimanan kepada Allah SWT, maka dibutuhkan ilmu yang luas pula, Menuntut ilmu tidak mementingkan jarak dan waktu. Ada pepatah mengatakan Tuntutlah ilmu walau ke negeri china. Begitu juga dengan waktu, tuntutlah ilmu sejak lahir hingga meninggal dunia. 2. Hukum menuntut ilmu Istilah menuntut Ilmu sangatlah luas, bisa ilmu yang bermanfaat dan juga bisa ilmu yang tidak bermanfaat. Hokum mencari ilmu yang tidak bermanfaat adalah haram, baik sukses maupun gagal. Sedangkan mencari ilmu yang bermanfaat adalah wajib. Hukum menuntut ilmu ada dua a. Fardu kifayah Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir. Seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya. b. Fardu Ain Hukum mencari ilmu menjadi fardu ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya. 3. Keutamaan orang yang menuntut ilmu Orang – orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Berikut keutamannya a. Diberi derajat yang tinggi di sisi Allah “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” al-Mujadillah/5811 b. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” ad-Dailami c. Merupakan sedekah yang paling utama Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” Ibnu Majah d. Lebih utama dari seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” ad-Dailami e. Lebih utama dari Å›alat seribu raka’at Dari Abu Å»arr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba ªarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu daripada Å›alat sunnah seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada Å›alat seribu rakaat.” Ibnu Majah e. Mendapat pahala seperti orang yang sedang berjihad di jalan Allah Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” ad-Dailami f. Dimudahkan jalannya menuju surge dan dinaungi malaikat Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah masjid Allah Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” Muslim dan Ahmad Nah, itulah rangkuman materi tentang makna dan keutamaannya menuntut ilmu. Semoga bermanfaat dan keep belajar singkat,.
Adapungaris besar isi dalam media pembelajaran powerpoint PPT mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas tujuh materi pokok pembelajaran kewajiban menuntut ilmu revisi yaitu kandungan Q.S. Al-Mujadalah ayat 11 yaitu Allah memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu dan Allah berjanji akan mengangkat derajat manusia dengan 3 syarat yaitu: beriman, berilmu, dan beramal saleh.
Mencari atau menuntut ilmu dalam pandangan Islam, merupakan suatu kewajiban. Sebab, dengan ilmulah seseorang akan bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang harus dikerjakan dan mana yang tidak harus dikerjakan. Seseorang yang bekerja atas ilmu atau pengetahuan yang dimiliki, pasti berbeda dengan seseorang yang bekerja tanpa berilmu atau Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya1. Kewajiban Menuntut Ilmu Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Banyak sekali ayat al-Qur’ān atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-laki maupun perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau belajar. “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” al-Alaq/961-5Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia karena jenis kelaminnya. Walau memang ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah Swt. dan Rasul-Nya yang membedakan lak-laki dengan perempuan. Akan tetapi, dalam menuntut ilmu semua memiliki kewajiban dan hak yang sama antara laki-laki dengan perempuan. Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di muka bumi dan sebagai hamba abid. Untuk menjadi khalifah yang sukses, maka sudah barang tentu membutuhkan ilmu pengetahuan yang memadai. Bagaimana mungkin seseorang dapat mengelola dan merekayasa kehidupan di bumi ini tanpa bekal ilmu pengetahuan. Demikian pula sebagai hamba, untuk mencapai tingkat keyakinan keimanan tertinggi kepada Allah Swt. dan makhluk-makhluk-Nya yang gaib dibutuhkan ilmu pengetahuan yang ilmu juga tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Mengenai jarak, ada ungkapan yang menyatakan bahwa tuntutlah ilmu walau hingga ke negeri Cina. Demikian pula dalam hal waktu, Islam mengajarkan bahwa menuntut ilmu itu dimulai sejak buaian hingga liang Hukum Menuntut Ilmu Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia, baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Untuk ilmu yang tidak bermanfaat, haram, dan berdosa bagi orang yang mempelajarinya, baik sukses maupun gagal. Adapun ilmu yang bermanfaat, maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi atas dua bagian, yaitu farḍu kifayah dan fardhu ain. a. Farḍu Kifayah Hukum menuntut ilmu farḍu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir. Seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya. b. Fardu Ain Hukum mencari ilmu menjadi faru ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu Orang-orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya diberikan keutamaan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Di antara keutamaan-keutamaan orang yang menuntut ilmu dan yang mengajarkannya adalah sebagai Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” al-Mujadillah/5811b. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” ad-Dailamic. Merupakan sedekah yang paling utama Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” Ibnu Majahd. Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” ad-Dailamie. Lebih utama dari śalat seribu raka’at Dari Abu Ẓarr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba Dzarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu daripada śalat sunnah seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat.” Ibnu Majahf. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” ad-Dailamig. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul si suatu rumah dari rumah-rumah masjid Allah Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” Muslim dan AhmadB. Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Ilmu Pengetahuan at-Taubah/9122 Lafal Ayat dan ArtinyaArtinya “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.”Kandungan Ayat Dalam ayat tersebut, Allah Swt. menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat ke medan perang, apabila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi tekun menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam supaya ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif serta bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan. Orang-orang yang berjuang di bidang pengetahuan, oleh agama Islam disamakan nilainya dengan orang-orang yang berjuang di medan hal ini Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda, Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama dibandingkan dengan darah syuhada”. Ibnu NajarTugas umat Islam adalah untuk mempelajari agamanya, serta mengamalkannya dengan baik, kemudian menyampaikan pengetahuan agama itu kepada yang belum mengetahuinya. Tugas-tugas tersebut merupakan tugas umat dan tugas setiap pribadi muslim sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan masing-masing, karena Rasulullah saw. telah bersabda; “Dari Abdullah bin Amru, sesungguhnya Nabi saw. bersabda; “Sampaikanlah olehmu apa-apa yang telah kamu peroleh dariku walaupun hanya satu ayat al-Qur’an”. BukhariApabila umat Islam telah memahami ajaran-ajaran agamanya, dan telah mengerti hukum halal dan haram, serta perintah dan larangan agama, tentulah mereka akan lebih dapat menjaga diri dari kesesatan dan kemaksiatan. Selain itu, dapat melaksanakan perintah agama dengan baik dan dapat menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, umat Islam menjadi umat yang baik, sejahtera di dunia dan di akhirat. Oleh karena ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut adalah untuk mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan apabila ada orang-orang Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja. Apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri terhadap golongan yang belum menerima Hadis tentang Mencari Ilmu dan Keutamaannya 1. Hadis dari Ibnu Abd. Barr. Artinya “Rasulullah saaw. Bersabda; Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Dan sesungguhnya segala sesuatu hingga makhluk hidup di lautan memintakan ampun bagi penuntut ilmu” Ibnu Abdul BarrPerilaku yang mencerminkan sikap memahami at-Taubah/9122, diantaranya tergambar dalam aktivitas-aktivitas sebagai berikut. 1. Jadilah orang yang berilmu pandai, sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim dapat mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Dengan demikian kebodohan yang ada di lingkungannya dapat terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang beradab dan memiliki wawasan yang luas. 2. Jika tidak dapat menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang-orang pandai. 3. Jika tidak dapat menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan ilmu pengetahun kita dapat mengambil hikmah dari apa yang kita dengar. 4. Jika menjadi pendengar juga masih tidak dapat, maka jadilah sebagai orang yang menyukai ilmu pengetahun, diantaranya dengan cara membantu dan memuliakan orang-orang yang berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan lain-lain. 5. Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika diantara kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka.
.
  • rojpb6b16u.pages.dev/22
  • rojpb6b16u.pages.dev/45
  • rojpb6b16u.pages.dev/73
  • rojpb6b16u.pages.dev/138
  • rojpb6b16u.pages.dev/190
  • rojpb6b16u.pages.dev/9
  • rojpb6b16u.pages.dev/95
  • rojpb6b16u.pages.dev/200
  • rojpb6b16u.pages.dev/263
  • materi menuntut ilmu kelas 10